TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM BAGI PERTANIAN INDONESIA


 Sumber: dari sini

Jumlah petani di tanah indonesia terus berkurang, ditambah lagi dengan perubahan iklim ekstrem yang turut menambah daftar permasalahan pertanian terutama di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Badan Pangan dan Pertanian Dunia PBB atau FAO,  pada Peringatan HARI PANGAN SEDUNIA yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober, pada tahun 2016 ini mengambil Tema "PERUBAHAN IKLIM, PANGAN DAN PERTANIAN JUGA HARUS BERUBAH".


MASIH BANYAK YANG LAPAR TAPI JUTAAN M3 PANGAN KITA TERBUANG SETIAP TAHUN


FAO juga menyinggung mengenai Ketahanan & Keamanan Pangan. Menurut FAO di Indonesia terjadi kehilangan pangan yang cukup besar, selama proses distribusi -- sejak di tangan petani hingga ke konsumen siap saji -- yang jumlahnya sangat besar, mencapai 13 juta m3 / tahun -- itu cukup untuk memberi makan 27 - 28 juta orang.  Miris sekali kan, sementara masih banyak orang lapar namun jutaan m3 pangan kita terbuang setiap tahun.  Maka Indonesia harus berhati-hati dalam mengatur SISTEM PANGAN, mulai dari memanen, memasarkan, hingga ke konsumen, agar tidak menyia-nyiakan mkanan terlalu banyak.

PERUBAHAN IKLIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP DUNIA PERTANIAN KITA 


Kompas TV secara khusus datang ke Kantor FAO untuk mewawancarai tema Perubahan Iklim tersebut.  Dalam wawancara tersebut FAO menjelaskan bahwa saat ini Perubahan Iklim semakin ekstrim, seperti badai yang terjadi di Filipina, Taiwan.  Indonesia juga tak luput dari semakin ekstrimnya Perubahan Iklim, sebagai contoh di Provinsi Nusa Tenggara Timur & Nusa Tenggara Barat, yang semakin panas dan kering.  Sementara di belahan Indonesia lain justru semakin basah, seperti di Pulau Jawa yang mengalami banjir, serta longsor.

Mengenai Program di NTT & NTB, FAO menjelaskan sedang melakukan Pertanian Konservasi, yaitu bagaimana melindungi tanah.  Selain tanah di sana sudah cukup buruk, FAO menginginkan adanya perbaikan kondisi tanah dengan cara menambahkan material organik dan menjamin kapasitas daya serap air.  Program tersebut sukses, di tahun pertama berhasil meningkatkan volume panen jagung dari 2 - 2,5 ton/ha menjadi 4 - 4,5 ton/ha.  Ketangguhan Petani & Pertanian Indonesia menjadi 2 poin penting.


Simak Video Wawancara Kompas TV  dengan FAO :



Perubahan Iklim dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Pertanian.  Sumber: Kompas TV
Title: TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM BAGI PERTANIAN INDONESIA; Written by Thomas Prasasti; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar